Penegasan dari pihak kepolisian mengenai kasus tersangka Alex Iskandar menimbulkan banyak pertanyaan publik terkait insiden yang melibatkan jasad Alvaro Kiano Nugroho, seorang bocah berusia enam tahun. Hasil pemeriksaan forensik menunjukkan bahwa tidak ada indikasi mutilasi, melainkan proses pembusukan yang menyebabkan hilangnya beberapa fragmen tulang.
Informasi ini disampaikan oleh Dr. Farah, seorang ahli forensik dari RS Polri, dalam sebuah konferensi pers. Penjelasan mendetail tersebut memberikan klarifikasi sekaligus mengurangi spekulasi yang beredar di masyarakat mengenai penyebab kematian anak tersebut.
Dr. Farah melanjutkan bahwa tulang yang ditemukan tidak menunjukkan tanda-tanda pemotongan. Hal ini memberikan gambaran jelas bahwa hilangnya bagian tulang bukan karena tindakan kriminal tertentu, melainkan karena faktor biologi yang wajar.
Pemeriksaan Forensik yang Teliti dalam Kasus Ini
Pemeriksaan forensik dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan setiap detail diperhatikan. Tim forensik menerima dua kantong dari penyidik, yang masing-masing memiliki isi penting untuk analisis mendalam.
Salah satu kantong berisi pakaian yang digunakan oleh korban, termasuk kemeja dan celana. Hal ini penting untuk proses identifikasi korban serta menemukan petunjuk lebih lanjut mengenai peristiwa yang terjadi.
Dalam proses analisis, ditemukan beberapa potong tulang yang bercampur dengan pasir dan fragmen yang bukan merupakan bagian dari kerangka manusia. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada faktor lingkungan yang mempengaruhi kondisi jenazah saat ditemukan.
Analisis Tulang dan Identifikasi Korban
Dari analisis awal, potongan tulang yang dapat diidentifikasi memperlihatkan ciri-ciri ras mongoloid. Data ini penting untuk menegaskan identitas serta mendapatkan pemahaman lebih baik tentang latar belakang sosio-kultural korban.
Meskipun beberapa identifikasi telah dilakukan, penentuan usia korban masih menjadi tantangan. Kekurangan informasi, seperti tidak ditemukannya tulang rahang, membuat analisis gigi tidak mungkin dilakukan.
Hal ini menjadi bagian dari tantangan penyelidikan yang harus dihadapi oleh petugas, di mana detail-detail kecil sangat krusial dalam menentukan hasil akhir. Ketiadaan data yang lengkap menunjukkan kompleksitas kasus ini.
Respon Masyarakat dan Implikasi Hukum
Klarifikasi dari pihak kepolisian mendapatkan respon beragam dari masyarakat. Banyak yang merasa lega mendengar tidak ada tindakan mutilasi, namun hal ini tidak mengurangi kesedihan atas peristiwa tragis yang menimpa Alvaro.
Di sisi lain, masyarakat berharap agar penyelidikan bisa berjalan transparan dan menghasilkan keadilan. Dukungan untuk keluarga korban menjadi hal yang diutamakan dalam situasi yang menyedihkan ini.
Pihak kepolisian berjanji untuk terus berupaya mengungkap fakta-fakta di lapangan agar segala misteri dan ketidakpastian segera terpecahkan. Penyidikan lanjutan akan melihat ke segala kemungkinan yang ada untuk menemukan kebenaran.




