Upaya Pemerintah Indonesia dalam mengurangi angka stunting telah menggerakkan berbagai instansi untuk berperan aktif dalam program tersebut. Salah satu bentuk kontribusi yang dilakukan adalah melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang difasilitasi oleh lembaga pendidikan tinggi.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan civitas akademika, tetapi juga melibatkan masyarakat lokal untuk berkolaborasi dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan. Diharapkan, upaya ini mampu memperkuat pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada.
Dalam konteks ini, Desa Sukaresmi di Kecamatan Sukamakmur, Bogor, menjadi salah satu lokasi strategis. Dengan tingkat stunting yang cukup tinggi, desa ini memerlukan perhatian khusus untuk mendidik masyarakat mengenai pentingnya gizi dan lingkungan sekitar anak.
Peran Komunitas dalam Mengurangi Stunting Melalui Pendidikan
Komunitas memiliki peranan penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya stunting. Penyuluhan tentang komunikasi lingkungan yang diadakan di desa ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai masalah gizi yang dihadapi.
Salah satu pendekatan yang digunakan adalah melibatkan kaum perempuan dalam kelompok masyarakat. Dengan memberikan pelatihan literasi digital, mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan bagi lingkungan masing-masing.
Materi yang disampaikan mencakup cara mengidentifikasi informasi kesehatan yang benar dan menghindari hoaks. Hal ini sangat penting untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi akurat mengenai tumbuh kembang anak.
Strategi Penyuluhan untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Aktivitas penyuluhan yang direncanakan berlangsung dari bulan Juli hingga November 2025. Selama periode ini, berbagai metode penyuluhan akan digunakan, termasuk diskusi kelompok dan pelatihan praktis.
Dr. Eni Kardi Wiyata sebagai ketua PKM mengungkapkan pentingnya komunikasi yang efektif dalam upaya ini. Tujuan utama dari penyuluhan adalah agar masyarakat memahami bagaimana lingkungan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai sanitasi dan gizi diharapkan dapat mengurangi angka stunting yang tinggi. Dengan pengetahuan yang tepat, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak mereka.
Dukungan Pihak Desa dan Kolaborasi untuk Mencapai Tujuan
Kepala Desa Sukaresmi, Yaya Sunarya, juga memberikan perhatian serius terhadap masalah stunting yang terjadi di desanya. Ia menyadari bahwa masalah ini tidak bisa diselesaikan secara sepihak dan memerlukan dukungan semua pihak.
Dalam sambutannya, Yaya menyatakan bahwa masyarakat sering kali mengabaikan pentingnya sanitasi dan hanya fokus pada aktivitas bermain anak. Oleh karena itu, edukasi harus mencakup berbagai aspek kesehatan, termasuk pemantauan tinggi dan berat badan anak.
Harapannya, melalui kegiatan PKM ini, masyarakat dapat termotivasi untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan. Pengetahuan yang diberikan diharapkan dapat membentuk perilaku yang lebih baik dalam menjaga kesehatan anak-anak.