Kebun Binatang Bandung, yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, saat ini menghadapi masalah serius terkait kondisi satwa dan operasionalnya. Penutupan kebun binatang selama hampir empat bulan akibat keterbatasan anggaran telah mengakibatkan dampak signifikan terhadap perawatan hewan-hewan di sana.
Selama masa penutupan, tidak hanya karyawan yang merasakan dampak. Keberlangsungan hidup satwa juga terancam, dan inisiatif dari para karyawan mulai muncul sebagai upaya mengatasi masalah ini.
Banyak karyawan berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana guna membantu memenuhi kebutuhan pakan dan perawatan satwa. Mereka mengajak masyarakat untuk turut berkontribusi dalam menjaga kelangsungan hidup hewan-hewan yang menjadi tanggung jawab mereka.
Kondisi Darurat Kebun Binatang Bandung dan Upaya Karyawan
Kondisi di Kebun Binatang Bandung semakin mengkhawatirkan ketika manajemen tidak mendapatkan bantuan yang cukup dari pemerintah. Yaya Suhaya, salah satu karyawan senior, menjelaskan bahwa metode penggalangan dana ini diharapkan dapat meringankan beban finansial yang menimpa kebun binatang.
Selain mengandalkan donasi dari masyarakat, para karyawan juga melakukan berbagai kegiatan untuk menggalang dana, termasuk pertunjukan musik di kawasan kebun binatang. Mereka percaya bahwa solidaritas di antara para pekerja dan dukungan dari masyarakat dapat membantu menyelamatkan satwa.
“Kami tidak ingin hewan-hewan ini kelaparan atau dalam kondisi yang tidak layak. Harapan kami, donasi ini bisa membantu memenuhi kebutuhan mendasar satwa,” ungkap Yaya saat menjelaskan tentang pentingnya donasi tersebut.
Pentingnya Perawatan Hewan dan Kualitas Pakan
Yaya mengungkapkan, meski secara kuantitas mereka berusaha keras untuk tetap memberikan pakan, kualitas pakan yang diberikan telah terpaksa menurun. Sebelumnya, hewan karnivora menerima daging segar dari sapi dan ayam, namun saat ini mereka harus menyesuaikan jenis pakan yang ada.
Hal ini membuat para karyawan merasa sedih dan tertekan, karena mereka sudah lama merawat hewan-hewan tersebut. “Kehidupan mereka adalah tanggung jawab kami,” tambah Yaya yang juga menjabat sebagai Ketua Serikat Pekerja Mandiri Direnten.
Meskipun pihak manajemen berusaha maksimal mengelola kondisi yang sedang sulit ini, ketersediaan pakan yang menipis menjadi ancaman serius bagi keselamatan hewan-hewan. Jika tidak ada solusi yang tepat, para satwa bisa mengalami kekurangan gizi.
Respon dari Komunitas dan Masyarakat Lokal
Kunjungan dari pihak sekolah dan komunitas lainnya ke Kebun Binatang Bandung menjadi momen penting dalam penggalangan dana. Ketika masyarakat melihat secara langsung bagaimana kondisi satwa, mereka merasa terdorong untuk menyumbang.
“Kami tidak memaksa, tetapi banyak yang mau membantu setelah melihat kondisi hewan di sini,” jelas Yaya. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan kepedulian masyarakat dapat berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup satwa.
Kegiatan penggalangan dana ini telah dimulai kurang lebih sebulan yang lalu dan telah menarik perhatian berbagai kalangan. Di luar upaya internal, kolaborasi antara pekerja dan masyarakat menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.




