Di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta, muncul sebuah pengalaman kuliner yang memikat di area bar SKYE, terletak di lantai 56 Menara BCA. Setelah setahun melakukan renovasi, tempat ini kini menampilkan pesona baru yang tak hanya terletak pada pemandangan, tetapi juga dalam sajian makanannya yang berkualitas tinggi.
Di bawah arahan Chef Adam Rizal, Cluster Executive Chef Ismaya, para pengunjung disuguhkan dengan keahlian dalam menyajikan steak OP Ribs. Daging sapi hasil perkawinan silang antara sapi Australia dan Jepang telah mendapatkan pengolahan yang sangat mendetail, memberikan pengalaman rasa dan tekstur yang luar biasa.
Steak ini tidak hanya sekedar daging biasa; sebelum disajikan, Chef Adam melibatkan proses pengolahan yang rumit untuk menciptakan cita rasa maksimal. Salah satu teknik yang terasa khas adalah proses flambe, yang memberi steak char yang sempurna dan aroma smokey yang menggugah selera.
Keahlian dan Teknik dalam Memasak Steak Berkualitas Tinggi
Proses menyiapkan steak yang sempurna memerlukan perhatian dan waktu. Daging yang digunakan melalui proses dry aging yang berlangsung selama 30 hari, dengan suhu terkontrol antara 0 hingga 4 derajat Celsius. Ini semua bertujuan untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan cita rasa yang mendalam.
Dalam proses aging, daging kehilangan kelembapan di bagian luar sambil mempertahankan kelezatan di dalam. Chef Adam menjelaskan, “Setelah proses aging, daging menjadi lebih firm dan saat digrill tetap moist di dalam, sehingga rasanya tetap terjaga.”
Pilihannya untuk menggunakan bumbu yang minimal lebih memfokuskan pada kualitas daging itu sendiri. Hanya rempah-rempah sederhana, seperti rosemary, yang ditambahkan untuk memperkaya cita rasa tanpa menghilangkan karakter asli daging Steak OP Ribs.
Pemanggangan Steak dengan Kayu Rambutan yang Unik dan Riset Mendalam
Pemanggangan steak dilakukan menggunakan kayu rambutan, pilihan yang mencerminkan riset mendalam oleh Chef Adam. Menurutnya, setiap jenis kayu memberikan rasa yang berbeda, dan kayu rambutan memiliki karakteristik smokiness yang ideal untuk steak, tanpa merubah rasa daging itu sendiri.
Chef Adam menekankan pentingnya pemilihan kayu dalam proses memasak. “Kadang kayu lain seperti mahoni dan jambu dapat mengubah rasa daging, memberikan nuansa pahit yang tidak diinginkan,” jelasnya. Oleh karena itu, semua komponen dipilih dengan cermat untuk menciptakan kesempurnaan dalam setiap gigitan.
Keunikan penggunaan kayu rambutan tidak hanya menghasilkan rasa yang luar biasa, tetapi juga memperlihatkan kreativitas dalam dunia kuliner. Proses pemanggangan menjadi lebih dari sekadar memasak; itu adalah seni yang melibatkan perpaduan antara ilmu dan rasa.
Ritual Penyajian yang Memanjakan Indera dan Memanjakan Jiwa
Setelah pemanggangan, penyajian menjadi tahap terakhir yang tak kalah penting. Steak OP Ribs yang telah dipanggang dengan sempurna akan dihiasi dengan lima pilihan rasa garam kusamba buatan sendiri. Ini memberi dimensi tambahan pada cita rasa steak yang sudah kaya.
Penyajian steak ini bukan hanya sekedar ritual; ini adalah pengalaman yang memanjakan indera akan rasa dan visual. Pengunjung tidak hanya menikmati hidangan, tetapi juga terlibat dalam sebuah penghormatan terhadap teknik memasak yang teliti.
Chef Adam juga memperhatikan aspek estetika dalam hidangan ini. Penyajian yang menarik dapat meningkatkan selera makan dan pengalaman keseluruhan, menjadikan setiap sajian steak sebagai acara yang layak dikenang.
Dengan semua proses dan perhatian yang terlibat, kunjungan ke SKYE dengan sajian Steak OP Ribs adalah sebuah perjalanan kuliner yang tak akan terlupakan. Ini adalah bukti bagaimana makanan dapat menjadi seni, menghubungkan para chef dan pengunjung dalam pengalaman yang kaya akan rasa dan teknik.




