Polisi tengah menyelidiki insiden kebakaran yang terjadi pada kapal tanker MT Federal II di galangan PT ASL Tanjunguncang, Batam, yang terjadi pada tanggal 15 Oktober 2025. Kebakaran ini mengakibatkan sebelas nyawa melayang dan dua puluh orang mengalami luka-luka, menambah ketegangan yang dirasakan warga setempat.
Dari keterangan yang diperoleh, Kombes Pol. Ade Mulyana, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau, menyatakan bahwa pihaknya tengah mendalami dugaan kelalaian yang mungkin terjadi. Penyelidikan ini dilakukan dengan serius guna memastikan penyebab kebakaran dan tanggung jawab yang harus diambil.
Penyidik tidak hanya mengandalkan data yang ada, tetapi juga berupaya mengumpulkan bukti dari saksi mata. Saksi-saksi mengungkapkan bahwa subkontraktor yang terlibat dalam proses ini diduga kurang memperhatikan standar keselamatan kerja saat melakukan aktivitas yang berpotensi membahayakan.
Pentingnya Standar Keselamatan dalam Pekerjaan Kapal
Standar keselamatan kerja sangat penting dalam mencegah insiden yang merugikan, seperti kebakaran. Dalam kasus ini, saksi melaporkan bahwa aktivitas pengelasan dilakukan tanpa memperhatikan resiko yang mungkin timbul dari bahan-bahan mudah terbakar di sekitarnya.
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan yang telah ditetapkan. Tidak hanya untuk melindungi pekerja, tetapi juga untuk melindungi aset lain di sekitar lokasi kerja.
Ketidakpatuhan terhadap prosedur keselamatan dapat menyebabkan dampak yang jauh lebih besar. Dalam hal ini, kebakaran pada kapal tanker yang dipenuhi bahan berbahaya jelas menunjukkan betapa seriusnya situasi tersebut.
Proses Penyelidikan yang Sedang Dilakukan
Penyelidikan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Satreskrim Polresta Barelang dan Puslabfor Polri. Langkah-langkah yang diambil mencakup pemeriksaan lokasi kejadian untuk menemukan penyebab pasti kebakaran dan untuk menentukan apakah ada tindak pidana yang terjadi.
Olah TKP menjadi bagian esensial dalam proses ini. Tim penyidik berfokus untuk menemukan jejak atau sisa bahan bakar yang mungkin ada di lokasi kebakaran sebagai tanda awal penyebab kebakaran.
Proses penyelidikan ini tidak hanya membutuhkan keahlian, tetapi juga waktu dan ketelitian. Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka tidak akan terburu-buru dalam mengambil kesimpulan sebelum semua bukti terkumpul dan dianalisis.
Dampak Sosial dan Ekonomi dari Insiden Kebakaran
Dampak dari kebakaran kapal ini tidak hanya terasa bagi mereka yang terlibat langsung tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Kehilangan nyawa dan luka-luka dalam insiden ini tentunya menimbulkan kepanikan dan ketidaknyamanan di antara warga.
Dari sisi ekonomi, insiden ini dapat mempengaruhi operasional galangan kapal dan industri terkait. Kebakaran berpotensi memicu kelangkaan tenaga kerja karena beberapa pekerja mungkin merasa kurang aman untuk melanjutkan pekerjaan mereka di lokasi tersebut.
Kehilangan yang dialami oleh keluarga korban juga tidak dapat diabaikan. Mereka yang kehilangan anggota keluarga perlu mendapatkan dukungan, baik secara emosional dan finansial, untuk meringankan beban akibat tragedi ini.




