Insiden tragis menimpa seorang pegawai Imigrasi yang bernama Harsyad, berusia 53 tahun, ditemukan tewas di semak-semak di Desa Tarempa Selatan, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Pengungkapan kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian yang sedang mendalami penyebab kematian korban.
Dari informasi yang dikumpulkan, Harsyad ditemukan dalam posisi terlentang, mengenakan kaos abu-abu dan celana pendek. Proses evakuasi jasadnya dilakukan oleh petugas ke RSUD Tarempa untuk menjalani visum lebih lanjut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kepulauan Anambas, AKP Bambang Sutmoko, menjelaskan bahwa mereka masih dalam tahap menunggu hasil visum untuk mendapatkan kepastian mengenai penyebab kematian. Meskipun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban, penyelidikan tetap berjalan.
Investigasi yang Dijalankan oleh Pihak Kepolisian
Proses investigasi mengenai kematian Harsyad pun menjadi semakin mendalam. AKBP I Gusti Ngurah Agung Budianaloka, Kapolres Kepulauan Anambas, mengungkapkan bahwa penyidik telah menurunkan tim Inafis untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim tersebut juga berencana memeriksa saksi-saksi yang mungkin memiliki informasi terkait insiden ini.
“Kami mengedepankan semua kemungkinan dalam penyelidikan, termasuk faktor medis,” ujar Kapolres. Pihak kepolisian berupaya menjaga ketenangan masyarakat dan meminta agar tidak menyebarluaskan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
Setelah proses olah TKP, masyarakat diwarnai rasa penasaran sekaligus khawatir terkait kematian mendadak ini. Kejadian yang terjadi di lingkungan yang relatif tenang ini membuat banyak orang berpikir ulang tentang keamanan di daerah mereka.
Kronologi Sebelum Penemuan Jasad
Menurut informasi yang diperoleh dari keluarga korban, sebelum Harsyad ditemukan tewas, ia dijemput oleh seorang pria yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor pada dini hari, sekitar Jumat, 17 Oktober. Kejadian ini disaksikan oleh salah satu anggota keluarga yang sangat khawatir dengan situasi tersebut.
“Ada abang iparnya yang melihat, tetapi dia tidak tahu ke mana tujuan mereka,” ujar Ita, kerabat korban. Ini menambah misteri mengenai siapa yang menjemput dan dalam keadaan apa Harsyad saat itu.
Lebih jauh setelah insiden ini, keluarga korban berusaha untuk mencari kejelasan dengan memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi penjemputan. Sayangnya, rekaman tersebut tidak memperlihatkan wajah jelas dari pria yang menjemput Harsyad, sehingga semakin menambah kebingungan.
Reaksi Keluarga dan Masyarakat Terhadap Kasus Ini
Keluarga Harsyad tentunya sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka merasa kehilangan yang mendalam dan berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap penyebab kematian Harsyad. Rasa ketidakpastian ini menambah beban mental bagi mereka yang ditinggalkan.
Di sisi lain, masyarakat sekitar juga merasakan dampak dari kejadian ini. Rasa aman yang selama ini dirasakan mulai terguncang, menyebabkan mereka lebih waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas. Harapan akan munculnya kejelasan dalam kasus ini sangat penting untuk mengembalikan rasa aman mereka.
Para warga juga mulai berdiskusi mengenai langkah-langkah yang seharusnya diambil untuk meningkatkan keamanan di lingkungan mereka. Usulan untuk memasang lebih banyak kamera pengawas hingga pembentukan kelompok-kelompok keamanan lokal mulai mengemuka sebagai solusi menghadapi kekhawatiran ini.




