Sebuah mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) terbakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu dini hari. Kejadian ini memberikan gambaran serius tentang keamanan di area pengisian bahan bakar yang biasanya dipenuhi aktivitas dan pelanggan.
Peristiwa ini memicu kepanikan di sekitar lokasi, mengingat kebakaran di tempat penyimpanan BBM bisa berpotensi membahayakan banyak nyawa dan properti. Kejadian seperti ini juga menyoroti pentingnya prosedur keselamatan yang harus diterapkan di setiap SPBU.
Detail Penting Mengenai Kebakaran di SPBU Kemanggisan
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin, menjelaskan waktu insiden terjadi sekitar pukul 03.58 WIB. Menurutnya, kebakaran ini dimulai dari percikan api yang berasal dari dinamo pengisian BBM saat mobil tangki sedang beroperasi.
Syarifudin menjelaskan, “Peristiwa tersebut bermula ketika mobil pengisian BBM mengalami percikan api dari dinamo pengisian ketika sedang melakukan pengisian BBM dari tanki mobil ke tanki SPBU.” Penjelasan ini memberikan pemahaman mengenai risiko yang ada selama proses pengisian yang biasanya dianggap sepele.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar. Kerugian ini tidak hanya mencakup kerusakan pada kendaraan dan peralatan, tetapi juga potensi dampak ekonomis bagi SPBU dan masyarakat sekitar.
Pencegahan dan Tindakan Darurat yang Harus Diterapkan
Kebakaran di SPBU seharusnya menjadi pengingat akan pentingnya tindakan pencegahan yang sesuai. Setiap SPBU harus memiliki prosedur operasional yang ketat dan pemantauan keselamatan yang ekstensif untuk menghindari insiden serupa di masa depan.
Pentingnya pelatihan untuk karyawan juga tidak bisa diabaikan. Karyawan yang terlatih dapat memberikan respons yang cepat dan efektif saat terjadi kebakaran, mengurangi kemungkinan kerugian lebih lanjut.
Adanya alat pemadam kebakaran dan sistem pendeteksi asap yang baik juga sangat diperlukan di seluruh area SPBU. Langkah-langkah ini bisa membantu mencegah kebakaran sebelum menjadi besar dan berbahaya.
Kepentingan Keselamatan Publik dan Keamanan di SPBU
Insiden kebakaran ini dapat memicu perhatian lebih terhadap keselamatan publik di SPBU. Masyarakat di sekitar SPBU harus diberi tahu mengenai potensi risiko yang ada dan tindakan yang perlu diambil jika terjadi kecelakaan.
Selain itu, hal ini juga menuntut regulasi yang lebih ketat dari pihak berwenang dalam hal pengawasan terhadap operasional SPBU. Pemerintah harus mengambil langkah lebih lanjut untuk memastikan bahwa semua standarisasi keselamatan dipatuhi dengan tegas.
Orang-orang yang sering menggunakan SPBU juga diharapkan lebih waspada. Jika melihat sesuatu yang mencurigakan, pelaporan cepat kepada otoritas dapat mencegah insiden yang lebih besar.
Pemeriksaan dan Evaluasi setelah Kejadian
Pascakejadian, penting untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua sistem yang ada di SPBU. Evaluasi risiko dan tindakan perbaikan harus dilakukan agar situasi serupa tidak terulang di masa depan.
Dari kebakaran ini, pemilik SPBU juga perlu merenungkan investasi dalam peningkatan infrastruktur, seperti pemasangan sistem penyiraman otomatis atau sensor kebakaran. Langkah-langkah ini tidak hanya melindungi properti tetapi juga menjaga keselamatan masyarakat.
Dengan pendekatan yang tepat, setiap SPBU dapat menjadi tempat yang lebih aman bagi pelanggan dan karyawan. Respons yang cepat dan inovatif terhadap masalah keselamatan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan terjamin.




